Monday, December 23, 2013

Sudah Sukabumi, Sekarang Siap Semarang

Tugu Muda; source: hope-organizer.com
Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT)

Assalamu'alaikum kota Semarang!
Perjalanan hidup yang aneh, berliku, dan tidak dapat ditebak membawa aku ke kota ini. Kota Semarang yang rapih, disiplin, dan puuaanaase luar biasa. Setidaknya itu kesan pertama yang didapat. Beda dengan Sukabumi.
Anda tahu Sukabumi?

Mungkin orang Jawa Barat tahu, belum tentu provinsi lain. Kota(kecil)Sukabumi terletak tidak jauh dari Cianjur, yaitu sekitar 20km ke arah barat. Atau dari Bandung, sekitar 3 jam perjalanan kalau tidak macet. Kota tersebut bercokol di kaki Gunung Gede, salah satu gunung berapi di Indonesia yang masih aktif, sehingga Sukabumi relatif berhawa sejuk. Dahulu kota ini masih lenggang, tidak terlalu ramai, dan jalan-jalanya didominasi oleh kendaraan berplat "F".


Objek Wisata 'Selabintana'; source: www.disparbud.jabarprov.go.id





Masjid Agung Sukabumi; source: i.poskota.co.id


Bagi para pelajar, kota ini termasuk nyaman untuk suasana belajar. Walaupun fasilitasnya tidak selengkap Bogor atau Bandung. Terkadang masih terjadi pula kenakalan-kenakalan remaja, seperti geng-geng motor dan sejenisnya. Mungkin karena akses dan kualitas pendidikan belum setara kota-kota besar. Sekarang keadaanya telah berbeda. Kota ini, berikut wilayah kabupatennya sudah mempunyai beberapa tempat tujuan wisata yang mulai populer. Kuliner khasnya pun tak kalah terkenal. Sebut saja Bubur Ayam, Bandros, dan-tidak lupa-"Mochi".

Oke, kembali ke Semarang... hehe

Yang paling mencolok perbedaanya yaitu cuaca. Sukabumi terletak di kaki gunung, sedangkan kaki Kota Semarang adalah laut. Sehingga, walaupun tempat tinggal(kost) ada di daerah tinggi kota Semarang, tetap saja mataharinya terik di siang hari. Kabar baiknya, mencuci dan menjemur lebih mudah. Cepat kering !


Hawa panas mengingatkanku pada perjuangan generasi terbaik zaman ini di tanah arab. Ya, para Rasulullah SAW dan shahabat-shahabat beliau setiap hari menikmati cuaca ekstrem tersebut. Bahkan mungkin lebih parah, karena kita tahu arab lebih jarang tanam-tanamnaya dibandingkan Indonesia. Ditambah lagi , beliau-beliau ini seringkali diuji dengan olokan, cacian, bahkan serangan fisik oleh orang-orang yang tidak suka diajak kepada kebaikan Islam. Subhanallah.. Ga kebayang bagaimana rasanya. Di daerah seperti ini saja kita kadang mengeluh. Mereka, sami'na wa atho'na ( kami dengar dan kami taat)dengan perjuangan dan segala resiko yang dihadapi. Sudah sepatutnya ini dijadikan pemicu semangat bagi kawan2 seperjuangan di manapun lokasi kita berada, untuk menuntut ilmu demi memberi kemanfaatan bagi semesta alam. Allahuakbar! Ganbatte! :)



cangkrukmania.blogspot.com

al-jarumi.blogspot.com


Sisi lain yang tak lepas dari pengamatan, tentu saja kulinernya :)

Semarang, sebagai ibu kota Jawa Tengah, tentu memiliki makanan-makanan khas jawa. Lokasinya yang sangat dekat dengan laut, membuat Semarang punya banyak variasi olahan seafood.
Sayangnya saya belum berkesempatan untuk mencoba banyak varian. Di sekitar kost memang ada, semacam Nasi Pecel, Tempe Mendoan, Penyetan dan lain-lain. Unggulnya makanan di kawasan kost (tentu saja) adalah harganya kawannnn ! hehe Mungkin ada yang perlu disoroti bagi orang-orang yang sangat memerhatikan kadar gula dalam makanan. Sekedar info saja, saat kita meminta Teh di rumah makan manapun, hampir dapat dipastikan kita akan mendapat Teh Manis. Ya, bagi Javanese people mungkin itu sudah biasa. Namun bagi Sundanese atau daerah lain, itu menjadi hal yang unik. So... get ready to get sweet !

PS:
Next post, insya Allah there's a little review about Sukabumi's-Semarang's food

0 comments:

Post a Comment

 
;