Friday, April 7, 2017

Peka, Dong !



Pernahkah sesekali kau merasa seakan sedang "ditegur" oleh Allah?



Ada yang menjawab "ya" ada yang menjawab "tidak". Kali ini mari kita bahas jawaban "tidak".
Saya termasuk orang yang percaya dengan adanya tanda-tanda yang dititipkan Allah SWT dalam setiap langkah hidup kita. Entah itu via ayat-ayat Qur'an, hadist atau kejadian hidup. Paling samar memang, tanda-tandayang hadir lewat pelbagai skenario kehidupan. Nangkep atau tidaknya kita tergantung dari tajamnya mata hati. Kepekaan hati. Lalu kepekaan hati ditentukan oleh apa?

Kepekaan Hati
Layaknya pisau yang sering diasah, maka makin tajam pisaunya.
Hati yang sering diasah akan semakin peka. Hati yang tak pernah diasah akan sulit (bukan tidak bisa) untuk peka. Kepekaan hati tidak diasah dengan gampang. Tempaan demi tempaan ujian hidup, kesulitan finansial, konflik, semuanya dapat mengasah kepekaan hati.
Tak perlu sedih ketika berlarut kita pernah mengalami masa-masa sulit pasca jomblo.
Tak perlu sedih berlarut ketika kehilangan barang (atau bahkan) orang tercinta.
Anda sedang ditempa untuk menguatkan hati, menjadikanya lebih peka dan tajam dalam melihat hikmah-hikmah kehidupan.

Juga...
Layaknya bilah pedang yang ditempa. Baik buruknya bentuk pedang tersebut bergantung dari cetakan. Sebaik-baik cetakan adalah dari Allah SWT, dzat yang Mahatahu apa yang terbaik bagi hamba-Nya. Ujian hidup yang disertai tuntunan dari Qur'an, kan membentuk hati dengan bentukan terbaik, seminimal-minimalnya terbaik bagi kebaikan manusia yang diuji itu.
Tilawah, sholat malam, dzikrullah, pelbagai ibadah dapat menjadi membaharui cetakan untuk hati kita yang senantiasa tak henti dalam tempaan ujian

Related image
Source: www.soulsmithing.com

Tanda
Ada sebuah pernyataan menarik dari dr.Zakir Naik dalam ceramahnya di UMY senin (3/4/2017) lalu. Pada sesi tanya jawab, seseorag bertanya mengenai kondisi manusia yang tidak tersentuh oleh dakwah Islam di suatu pedalaman. Mensarikan dari beberapa ayat Qur'an, dr.Zakir Naik menyatakan bahwa Allah SWT telah menunjukan tanda-tanda kekuasaanya pada setiap manusia. Yes. SETIAP manusia. EVERY human being. Kemudian beliau melanjutkan jawabanya dengan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa beberapa suku pedalaman yang diteliti, ternyata mengakui adanya satu Tuhan untuk disembah. Hanya saja mereka tidak mengenal nama atau label "Islam" sebagai simbolisasi dari apa yang mereka lakukan.

Source: koleksi pribadi


Pertanyaanya sekarang....
Sudah sejauh mana kita mengenali tanda-tanda yang Allah titipkan di muka bumi ini?
Sudah tajamkah kepekaan hati ini dalam menangkap tanda-tanda yang Allah berikan?

Ketika kita sedang malas untuk beribadah, malas ngaji Qur'an, malas sholat sunnah, malas menghaal Qur'an, malas mempelajari Islam...

Bisa jadi kita dipertemukan dengan orang-orang yang...
Ingin nyantri sambil kuliah..
Ingin ngafal Qur'an sambil bekerja..
Ingin tahajjud kendati sedang safar jauh...
Ingin ikut kajian Islam sekalipun sedang bertugas di pedalaman...

Bisa jadi kita tidak dipertemukan, namun hanya mendengar selentingan obrolan mereka di warung-warung kopi...
Bisa jadi kita kita tidak mendengar obrolanya, namun hanya membaca kisah-kisahnya di koran atau majalah favorit kita...
Bisa jadi kita tidak melihatnya di surat kabar manapun, namun hanya membacanya sekilas di broadcast grup WA, LINE, atau timeline medsos kita...

Jangan-jangan nih ya, jangan-jangan aja sih...

Jangan-jangan..
ngaji kita seadanya, makanya hati kita sulit untuk peka
Jangan-jangan..
sholat sunnah gak pernah, makanya sulit ngerasain tanda-tanda dari Allah
Jangan-jangan...
sedekah kita susah, makanya makin susah ngerasain orang yang lagi susah

Jangan-jangan....
kita masih gampang dengki, makanya seakan hati kita mati

Jangan-jangan...
kita kita gak pernah dateng ke guru atau 'ulama buat ngaji, makanya gampang banget emosi
......

Maka sesungguhnya saat agan-agan sekalian telah membaca postingan saya sampai akhir,
hanya satu yang perlu kita camkan dalam diri ini...

Source: koleksi pribadi



PEKA, DONG !


"Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal"{QS. Ali 'Imran (3) : 190} 


Semarang, 7 April 2017
23.02 PM



TND




2 comments:

Aji Santiko said...

Luar biasa saudara Naufal. Saya kayak kenal dengan sosok pemuda di foto terakhir. Hmm...

Unknown said...

Alhamdulillah saudara Aji, jika ada kebaikan datangnya dari Allah semata
Ohya? Mungkin anda pernah menemuinya disuatu tempat

Post a Comment

 
;