Friday, November 4, 2011

Menyikapi Gencarnya Perkembangan IT

Pembelajaran ICT (ari80.wordpress.com)
Di Era Globalisasi dan Konvergensi ini, Teknologi informasi dan komunikasi atau biasa disebut ICT (Information and CommunicationTechnology) sedang berkembang pesat dan mendapat peranan yang sangat penting. Dikarenakan kebutuhan manusia yang semakin kompleks dan beragam, ICT hadir dalam hampir setiap aspek kehidupan. Berbagai informasi penting yang berkaitan dengan kebijakan politik, keamanan negara, dan isu-isu terbaru dari berbagai penjuru dunia, diproses lebih cepat oleh orang yang
mempunyai teknologi informasi lebih canggih. Persaingan bisnis di era sekarang, banyak ditentukan oleh seberapa canggih perusahaan dapat mengatur administrasi, publikasi dan promosinya kepada masyarakat dengan teknologi informasi yang mumpuni.

Bahkan di ranah pendidikan, pemerintah telah mencanangkan program untuk mewujudakan sekolah berbasis IT. Pendidikan, berperan sebagai fondasi pembentuk karakter suatu generasi. Karena itulah, 'Komputerisasi' dan pemanfaatan IT (Information Technology) terutama dalam pendidikan, dapat mendatangkan pengaruh yang signifikan bagi kelangsungan suatu generasi. Terutama bagi negara-negara berkembang seperti Indonesia. Walaupun begitu, komputerisasi pendidikan dapat mendatangkan pengaruh dari sisi positif dan negatif. Tergantung bagaimana kita menyikapinya.

BERBAGAI KEMUDAHAN

Penggunaan infocus (aditsoetjipto.student.fkip.uns.ac.id)
Adanya komputerisasi dan pengembangan IT dalam dunia pendidikan, tentu akan mempermudah sistem pembelajaran. Sebagai contoh, dalam aplikasi lmu Akuntansi haru disediakan berlembar-lembar kertas untuk membuat berbagai jurnal dan laporan. Namun dengan munculnya software pengolah angka berbentuk spredsheet, pencatatan menjadi lebih mudah dan tak perlu khawatir bila ada yang harus diperbaiki. Demikian pula dalam ilmu Astronomi. Untuk melihat pergerakan objek langit, harus dilakukan observasi langsung dengan teleskop atau teropong. Kini, cukup dengan gambar atau animasi flash, kita dapat mengetahuinya tanpa harus melihat secara langsung. Contoh lainya, sebelum ada alat yang disebut Infocus, guru menerangkan di papan tulis dengan tulisan dan gambar. Namun sekarang, cukup dengan membawa laptop seorang guru dapat menerangkan materi yang sudah ia rangkum dalam format presentasi dan ditayangkan oleh infocus.


Kita mengenal istilah E-Learning. Dalam aplikasinya, definisi E-Learning sudah sangat beragam, namun ada beberapa definisi yang dapat dijadikan acuan, salah satunya yaitu:
"Semua hal yang mencakup pemanfaatan komputer dalam menunjang peningkatan kualitas pembelajaran, termasuk di dalamnya penggunaan mobile technologies seperti PDA dan MP3 players. Juga penggunaan teaching materials berbasis web dan hypermedia, multimedia CD-ROM atau web sites, forum diskusi, perangkat lunak kolaboratif, e-mail, blog, wiki, computer aided assessment, animasi pendidkan, simulasi, permainan, perangkat lunak manajemen pembelajaran, electronic voting systems, dan lain-lain. Juga dapat berupa kombinasi dari penggunaan media yang berbeda [ Thomas Toth, 2003; Athabasca University, Wikipedia ]"
(dikutip dari http://yudhicbred.wordpress.com/)
Berbagai sekolah negeri dan swasta sudah mulai menjalankan program E-Learning. Umumnya, mereka menerapkan komputerisasi dalam sistem administrasi sekolah. Beberapa gurunya sudah mulai memberikan materi ajar dengan perantara komputer atau sejenisnya. Siswa pun dapat mengakses materi pelajaran, tugas, bahkan ulangan pada situs web sekolah. Ini menunjukan banyaknya kemudahan yang didapatkan dengan adanya penerapan IT dalam sistem pendidikan. 

E-Book (lestaritania.blogdetik.com)

IT Hardwares (beritadanagenda.dianhusada.ac.id)

SISI NEGATIF

Tak dapat dipisahkan, bagaikan laut tanpa ombak atau sungai tanpa riak. Pemanfaatan IT yang semakin gencar, bukan tanpa resiko. Komputerisasi dalam bidang pendidikan memiliki dampak negatif, diantaranya adalah :


1. Munculnya Budaya Malas.

Rata-rata siswa tidak bisa lepas dari fasilitas elektronik. Internet menjadi teman baik dalam mengerjakan tugas-tugasnya. Studi pustaka yang biasanya dilakukan berjam-jam dan mengelilingi berak-rak buku, kini hanya dalam hitungan menit bisa diselesaikan dengan internet. Namun, bila terlalu sering, efeknya adalah anak akan kewalahan bila harus membaca buku dan akhirnya timbul sifat malas.





2. Penyalahgunaan Teknologi

Teknologi informasi bisa menjadi hal yang buruk saat disalah gunakan. Saat anak menggunakan fasilitas internet, contohnya. Siapa yang tahu situs apa lagi yang ia buka, selain untuk kepentingan tugasnya. Juga, belum terjamin keamanan internet untuk menghalangi terbukanya situs-situs yang tak pantas diakses anak.






3. Kriminalitas Variatif 

Dengan berkembangnya teknologi, bertambah pula cara-cara baru untuk melakukan kejahatan. Dahulu, tidak ada yang namanya cyber crime. Namun sekarang, cyber crime tersebut berdampak serius terhadap identitas, privasi, dan keamanan masyarakat yang harusnya menjadi hak pribadi. Maupun keamanan negara yang bisa saja dibobol oleh berbagai bentuk cyber crime.



4. Muncul Resiko Penyakit
arc300.wordpress.com
Duduk terlalu lama di depan layar kaca-komputer, gadgdet, Televisi atau benda elektronik lain-dengan frekuensi yang sering dan berulang dapat menimbulkan iritasi mata dan kelelahan. Tulang dan saraf pun terkena dampak pegal, karena tidak digunakan untuk bergerak banyak. Kecanggihan teknologi, terkadang membuat manusia terlalu manja dan malas bergerak, karena kemudahan yang ditawarkanya. Bila ini terus berlanjut, lama-lama tulang dan otot manusia akan melemah karena jarang berolahraga. Kurang olahraga, juga dapat menyebabkan otak menjadi tumpul



Dampak negatif timbul sesuai kondisi lingkungan dan gaya hidup yang dilakukan. Masing-masing pribadi haruslah mengevaluasi dirinya, apakah teknologi informasi sudah dimanfaatkan secara proporsional? Apakah sudah sesuai dengan keperluan hidup kita? atau malah terlalu berlebihan? Itu semua tergantung dari diri masing-masing.


TERGANTUNG KITA

Agar Information Technology dalam pendidikan dapat teraplikasikan dengan baik, perlu adanya kesadaran dalam diri masing-masing. Pedang bermata dua, bisa menumpas musuh apabila kita memahami fungsinya dan lihai dalam memakainya. Pendidikan berbasis IT dapat terwujud dengan efektif apabila dijalankan dengan benar, sesuai dengan fungsinya. Perlu adanya wawasan yang tinggi, juga pengetahuan tentang IT dan Ilmu Komputasi yang mumpuni. Masing-masing diri pun harus dibekali dengan karakter yang kuat, agar nantinya tidak terjerumus ke dalam hal-hal yang negatif atau budaya yang menyimpang. Karakter yang berjiwa tangguh, sportif, dan kompetitif.

COMPUTING CUP 2011


Pada era konvergensi dan perkembangan Information Technology, Program Studi Ilmu Komputasi IT Telkom menyelenggarakan 'Computing Cup 2011' guna menyalurkan bakat dan minat para pelajar, khususnya di bidang ilmu komputasi. Salah satu lombanya adalah Lomba Blogging. Dengan adanya kompetisi ini, generasi muda diharapkan dapat mengapresiasikan minat dan bakatnya, sekaligus menguatkan karakter anak bangsa yang sportif, kompetitif, dan tangguh menghadapi tantangan. Dengan kompetisi ini, fungsi dari pendidikan berbasis IT dapat terwujud. Karena, program 'Computing Cup 2011' ini berlandaskan kepada pemanfaatan Information Technology dan Ilmu Komputasi yang prinsip-prinsipnya dapat diaplikasikan dalam sistem pendidikan di sekolah.

0 comments:

Post a Comment

 
;